Kamis, 02 April 2020

Klasifikasi Ayat Al-Qu'an

KLASIFIKASI AYAT


A. PENGHILANGAN NYAWA
Surat Al-Baqoroh Ayat 191
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir”. QS:Al-Baqarah | Ayat: 191.

Kata Kunci: اقْتُلُوهُمْ Bunuhlah mereka
Klasifikasi ayat:
·         Ayat ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 191 dari 286 ayat surat al-Baqoroh.
·         Dari segi makna اقْتُلُوهُمْ, membunuh disini untuk menimbulkan efek jera. Apabila mereka bertobat maka pembunuhan itu terputuslah bisa diganti sesuai kesepakatan ulama setempat.
·         Dilihat dari perintahnya; orang mukmin diserukan memerangi dan mengusir orang kafir musyrik, dimanapun mereka jumpai.
·         Dilihat dari sejarahnya; di zaman Rasulullah SAW kaum kafir Quraisy memerangi kaum Rasulullah SAW di mekkah tepatnya di dalam masjidil haram.
·         Diitinjau dari seruan perintahnya; perintah itu ada karena kaum kafir terlebih dahulu atau memulai asap serta api peperangan itu, tertuju untuk memerangi orang mukmin. Sehingga untuk membentengi diri, orang mukmin balik memerangi kaum kafir. Selain itu mereka kaum kafir musyrik memfitnah orang mukmin dengan cara menyiksa, hal itu dengan tujuan agar orang-orang mukmin keluar dari agama islam. Fitnah itu membuat keterpaksaan orang mukmin lari dari tanah air dengan mengikuti agama mereka kaum kafir musyrikin.
·         Dilihat dari tempatnya; asalmula terjadi di masjidil haram dan meluas hingga keluar dari wilayah masjidil haram. Akan tetapi dimasjidil haram berlaku untuk Rasulullah SAW, karena hanya Rasulullah yang di izinkan oleh Allah untuk berperang didalamnya dan selain beliau tidak boleh karena tempat itu suci tidak boleh dikotorkan, Allahlah yang mensucikan tempat itu.

B. KEPEMIMPINAN
Surat Al-Baqoroh Ayat 30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". QS:Al-Baqarah | Ayat: 30

Kata Kunci: خَلِيفَةً Pemimpin / Wakil Allah
Klasifikasi ayat:
·         Ayat ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 30 dari 286 ayat surat al-Baqoroh.
·         Makna dari khalifah adalah, kedudukan sebagai pemimpin dibumi untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya dan memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala apa yang ada padanya. Khalifah juga bermakna pengganti atau wakil Allah, dalam peranan menjaga segala apapun yang ada dibumi ini.
·         Dilihat dari jenisnya, ayat ini termasuk jenis berita. Berita atau kabar yang disampaikan kepada seluruh para malaikatnya Allah, bahwa akan adanya pemimpin dibumi, yakni adam dan keturunannya.
·         Dilihat dari tempat dan waktunya, terjadi di surga. Perbincangan antara Allah dan makhluknya para malaikat, ketika itu belum terciptanya nabi Adam AS.

Surat An-Nisa ayat 59
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. QS:An-Nisaa | Ayat: 59
Kata Kunci: أُولِي الْأَمْرِ
Klasifikasi Ayat:
·         Ayat ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 59 dari 176 ayat surat An-Nisa.
·         Dari segi jenisnya, ayat ini termasuk jenis perintah dan berita. Yakni perintah untuk mentaati Allah dan Rasul-Nya serta kepada ulil amri(pemegang kekuasaan). Dan beritanya ialah jika berlainan pendapat karena bertentangan pemahaman maka harus dikembalikan kepada Allah SWT.
·         Dilihat dari aspek lingkupnya; meliputi seluruh aktivitas di setiap negara ataupun kota, penerapannya mengikuti segala keputsan yang berlaku dalam hal kebaikan dengan mengikuti aturan-aturan Allah, Rasul, dan ulul amri.


C. MAKANAN DAN MINUMAN HALAL/HARAM
Surat Al-Baqarah Ayat 168
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. QS:Al-Baqarah | Ayat: 168

Kata Kunci: حَلَالًا، طَيِّبًا halal dan baik
Klasifikasi Ayat:
·         Ayat ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 168 dari 286 ayat surat al-Baqoroh.
·         Dari segi jenisnya; ayat ini termasuk kategori berita, bahwa makanlah makanan yang baik-baik dan halal dan jangan mengikuti langkah syetan. Tidak semua yang baik itu halal, dan tidak semua halal itu ada baiknya. Dan sesuatu yang tidak baik juga tidak halal, itulah langkah syetan untuk menyesatkan manusia, maka harus teliti dan waspada dalam menerapkan yang halal dan baik.
·         Dari segi sosial; kata halal harus diiringi dengan yang baik-baik. Sesuatu yang halal harus dilakukan dengan cara yang baik. Contoh makan adalah baik, jadi jika makannya dengan nafsu sehingga kenyang mengakibatkan sakit perut maka itu tidak baik dan merusak lebel halal itu sendiri, penerapannya ialah cara yang baik dengan makan secukupnya untuk menjaga tubuh stabil dan sehat kuat dibawa ibadah.
·         Dilihat dari lingkupnya; makanan halal dan baik, pada khusunya tertuju kepada umat muslim, akan tetapi dengan melihat kondisi modern saat ini yakni wabah covid-19. Menandakan bahwa ayat ini berlaku untuk kalangan umum, artinya makanan halal dan harus baik ini, benar-benar harus diterapkan untuk menjaga kesehatan serta keselamatan.


Surat Yunus Ayat 59
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُونَ
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal". Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?". QS:Yunus | Ayat: 59

Kata Kunci: رِزْقٍ Rezeki
Klasifikasi Ayat:
·         Ayat ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 59 dari 109 ayat surat Yunus.
·         Dari jenisnya; ayat ini termasuk kategori keritikan, bahwa orang kafir memakan atau mempergunakan rezeki yang Allah berikan itu semaunya, sesukanya, sesuai kehendak nafsu mereka. Menghalalkan haram dan mengharamkan yang halal. Sehingga Rasulullah SAW mengkritiki perbuatan mereka itu, dengan berkata "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini)”. Sesungguhnya perbuatan mereka itu ialah dusta, karena Allah telang mengajarkan bagaimana rezeki yang telah Allah berikan itu dipergunakan dengan cara yang baik lagi halal.
·         Dilihat dari segi ruang lingkupnya; ayat ini masuk keseluruh penjuru bidang, bidang pendidikan, sosial, perekonomian, dan lainnya. Salah satunya ialah perbisnisan,  bagaimana seseorang dalam mengelola bisnis itu dengan cara tidak merusak aturan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Efek dari tidak nenerapkan halal dan tidak meninggalkan haram, tentunya merugikan rekan bisnisnya itu, pastinya menimbulkan sisi panas antara kedua belah pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klasifikasi Ayat Al-Qu'an

KLASIFIKASI AYAT A. PENGHILANGAN NYAWA Surat Al-Baqoroh Ayat 191 وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أ...