A.
PENGHILANGAN NYAWA
Surat
Al-Baqoroh Ayat 191
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ
ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
“Dan bunuhlah mereka
di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah
mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan,
dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka
memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka
bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir”. QS:Al-Baqarah
| Ayat: 191.
Kata
Kunci: اقْتُلُوهُمْ Bunuhlah
mereka
Klasifikasi
ayat:
·
Ayat
ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 191 dari 286 ayat surat al-Baqoroh.
·
Dari
segi makna اقْتُلُوهُمْ, membunuh disini untuk menimbulkan efek
jera. Apabila mereka bertobat maka pembunuhan itu terputuslah bisa diganti sesuai kesepakatan ulama setempat.
·
Dilihat
dari perintahnya; orang mukmin diserukan memerangi dan mengusir orang kafir
musyrik, dimanapun mereka jumpai.
·
Dilihat
dari sejarahnya; di zaman Rasulullah SAW kaum kafir Quraisy memerangi kaum
Rasulullah SAW di mekkah tepatnya di dalam masjidil haram.
·
Diitinjau
dari seruan perintahnya; perintah itu ada karena kaum kafir terlebih dahulu
atau memulai asap serta api peperangan itu, tertuju untuk memerangi orang
mukmin. Sehingga untuk membentengi diri, orang mukmin balik memerangi kaum
kafir. Selain itu mereka kaum kafir musyrik memfitnah orang mukmin dengan cara
menyiksa, hal itu dengan tujuan agar orang-orang mukmin keluar dari agama
islam. Fitnah itu membuat keterpaksaan orang mukmin lari dari tanah air dengan
mengikuti agama mereka kaum kafir musyrikin.
·
Dilihat
dari tempatnya; asalmula terjadi di masjidil haram dan meluas hingga keluar
dari wilayah masjidil haram. Akan tetapi dimasjidil haram berlaku untuk
Rasulullah SAW, karena hanya Rasulullah yang di izinkan oleh Allah untuk
berperang didalamnya dan selain beliau tidak boleh karena tempat itu suci tidak
boleh dikotorkan, Allahlah yang mensucikan tempat itu.
B. KEPEMIMPINAN
Surat
Al-Baqoroh Ayat 30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ
لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ
فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". QS:Al-Baqarah | Ayat: 30
Kata
Kunci: خَلِيفَةً Pemimpin / Wakil Allah
Klasifikasi
ayat:
·
Ayat
ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 30 dari 286 ayat surat al-Baqoroh.
·
Makna
dari khalifah adalah, kedudukan sebagai pemimpin dibumi untuk melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala apa yang
ada padanya. Khalifah juga bermakna pengganti atau wakil Allah, dalam peranan
menjaga segala apapun yang ada dibumi ini.
·
Dilihat
dari jenisnya, ayat ini termasuk jenis berita. Berita atau kabar yang
disampaikan kepada seluruh para malaikatnya Allah, bahwa akan adanya pemimpin
dibumi, yakni adam dan keturunannya.
·
Dilihat
dari tempat dan waktunya, terjadi di surga. Perbincangan antara Allah dan
makhluknya para malaikat, ketika itu belum terciptanya nabi Adam AS.
Surat
An-Nisa ayat 59
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ
فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. QS:An-Nisaa | Ayat: 59
Kata
Kunci: أُولِي الْأَمْرِ
Klasifikasi
Ayat:
·
Ayat
ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 59 dari 176 ayat surat An-Nisa.
·
Dari
segi jenisnya, ayat ini termasuk jenis perintah dan berita. Yakni perintah
untuk mentaati Allah dan Rasul-Nya serta kepada ulil amri(pemegang kekuasaan). Dan
beritanya ialah jika berlainan pendapat karena bertentangan pemahaman maka
harus dikembalikan kepada Allah SWT.
·
Dilihat
dari aspek lingkupnya; meliputi seluruh aktivitas di setiap negara ataupun kota,
penerapannya mengikuti segala keputsan yang berlaku dalam hal kebaikan dengan
mengikuti aturan-aturan Allah, Rasul, dan ulul amri.
C.
MAKANAN DAN MINUMAN HALAL/HARAM
Surat
Al-Baqarah Ayat 168
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ
الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia,
makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu”. QS:Al-Baqarah | Ayat: 168
Kata Kunci: حَلَالًا، طَيِّبًا
halal dan baik
Klasifikasi Ayat:
·
Ayat
ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 168 dari 286 ayat
surat al-Baqoroh.
·
Dari segi jenisnya; ayat ini termasuk
kategori berita, bahwa makanlah makanan yang baik-baik dan halal dan jangan
mengikuti langkah syetan. Tidak semua yang baik itu halal, dan tidak semua
halal itu ada baiknya. Dan sesuatu yang tidak baik juga tidak halal, itulah
langkah syetan untuk menyesatkan manusia, maka harus teliti dan waspada dalam
menerapkan yang halal dan baik.
·
Dari segi sosial; kata halal harus diiringi
dengan yang baik-baik. Sesuatu yang halal harus dilakukan dengan cara yang
baik. Contoh makan adalah baik, jadi jika makannya dengan nafsu sehingga
kenyang mengakibatkan sakit perut maka itu tidak baik dan merusak lebel halal
itu sendiri, penerapannya ialah cara yang baik dengan makan secukupnya untuk
menjaga tubuh stabil dan sehat kuat dibawa ibadah.
·
Dilihat dari lingkupnya; makanan halal dan baik,
pada khusunya tertuju kepada umat muslim, akan tetapi dengan melihat kondisi
modern saat ini yakni wabah covid-19. Menandakan bahwa ayat ini berlaku untuk
kalangan umum, artinya makanan halal dan harus baik ini, benar-benar harus
diterapkan untuk menjaga kesehatan serta keselamatan.
Surat Yunus Ayat 59
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا
أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا
قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُونَ
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu
kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal". Katakanlah:
"Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu
mengada-adakan saja terhadap Allah?". QS:Yunus | Ayat: 59
Kata Kunci: رِزْقٍ Rezeki
Klasifikasi Ayat:
·
Ayat
ini termasuk madaniyah, ayat yang ke 59 dari 109
ayat surat Yunus.
·
Dari jenisnya; ayat ini termasuk kategori keritikan,
bahwa orang kafir memakan atau mempergunakan rezeki yang Allah berikan itu
semaunya, sesukanya, sesuai kehendak nafsu mereka. Menghalalkan haram dan
mengharamkan yang halal. Sehingga Rasulullah SAW mengkritiki perbuatan mereka
itu, dengan berkata "Apakah Allah
telah memberikan izin kepadamu (tentang ini)”. Sesungguhnya perbuatan mereka itu ialah dusta, karena Allah telang
mengajarkan bagaimana rezeki yang telah Allah berikan itu dipergunakan dengan
cara yang baik lagi halal.
·
Dilihat dari segi ruang lingkupnya; ayat ini
masuk keseluruh penjuru bidang, bidang pendidikan, sosial, perekonomian, dan
lainnya. Salah satunya ialah perbisnisan,
bagaimana seseorang dalam mengelola bisnis itu dengan cara tidak merusak
aturan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Efek dari tidak nenerapkan halal
dan tidak meninggalkan haram, tentunya merugikan rekan bisnisnya itu, pastinya
menimbulkan sisi panas antara kedua belah pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar